KANDUNGAN
CAPSAICIN PADA CABAI MERAH
(CAPSICUM
ANNUUM L.)
Cabai
merah maupun rawit mengandung senyawa capsaicin dan
dihidrocapsaicin yang memberikan rasa pedas. Capsaicin ternyata memiliki
khasiat penting seperti menstimulasi detektor panas dalam kelenjar hypothalmus
di otak sehingga memberikan efek sejuk meskipun berada di udara yang panas.
Berbagai riset memperlihatkan capsaicin dapat melindungi sel trachea,
bronchial, dan bronchoconstriction dari paparan zat atau senyawa berbahaya
seperti asap rokok dan polusi udara. Sebab itu pula capsaicin sangat baik bagi
penderita asma dan hipersensitif udara.
Capsaicin telah dimanfaatkan pula dalam
pembuatan krim obat gosok antirematik. Selain itu capsaicin di cabai diketahui
mengandung zat mukokinetik. Zat tersebut dapat mengatur, mengurangi, bahkan
mengeluarkan dahak atau lendir dari paru-paru. Oleh karena itu, cabai
dianjurkan dikonsumsi oleh penderita bronchitis, sinusitis, dan asma untuk
mengeluarkan lendir. Hal penting lainnya adalah berpotensi menurunkan berat
badan penderita obesitas alias kegemukkan yang telah menjadi pandemi di dunia
kesehatan saat ini.
Klasifikasi
Tanaman Cabe
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas: Asteridae
- Ordo: Solanales
- Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
- Genus: Capsicum
- Spesies: Capsicum annum L.
Manfaat dan khasiat
Cabe merupakan salah satu bumbu dasar untuk penyedap rasa masakan, umumnya berwarna merah menyala atau hijau tua. Jika cabe dibelah, maka kita akan menemukan tangkai putih di dalamnya yang mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap lidah. Zai inilah yang mengakibatkan cabe menjadi pedas dan panas di lidah ketika kita mengkonsumsinya. Tapi zat ini jugalah yang membuat orang ketagihan dan kecanduan saat menyantap makanan. Namun, dibalik sensasi rasa pedasnya terdapat berjuta manfaat dan kandungan gizi yg belum kita ketahui sebelumnya. Selain berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan juga memiliki manfaat lain untuk tubuh.
Contohnya,
pada cabe rawit yang rasa pedasnya luar biasa, ternyata mengandung vitamin C
dan betakaroten (provitamin A) yang konon dapat mengalahkan kandungan pada
buah-buahan seperti mangga, nanas, papaya atau semangka. Bahkan menurut
penelitian, kadar mineralnya, terutama kalsium dan fosfor mengungguli ikan
segar. Sebetulnya di antara jenis-jenis cabai lainnya, paprika merah memiliki
kandungan vitamin C yang paling tinggi, hingga dua kali lipat. Sementara kadar
betakarotennya pun lebih unggul dibandingkan dengan paprika hijau, 9 kali lebih
besar. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian
di dekat kulit.
manfaat cabe yang lainnya yaitu :
manfaat cabe yang lainnya yaitu :
- Penyembuh Luka. Jika jari Anda secara tidak sengaja teriris pada saat memasak, pada umumnya Anda akan mencari obat merah untuk menyembuhkannya. Namun walaupun Anda telah member obat merah pada luka, rasa sakit/nyeri tetap saja berasa kuat. Alternatif obat merah yang tidak hanya mencegah infeksi tapi juga segera meredakan rasa nyeri dan pendarahan sehingga mempercepat proses penyembuhan adalah cabe merah. Caranya, adalah cabe merah dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus. Setelah itu ditaburkan pada luka-luka. Bubuk cabai tersebut tidak akan membuat perih luka Anda. Justru sebaliknya, cabe akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan yang ada. Ini disebabkan karena adanya zat capsaicin pada cabe merah yang menghilangkan rasa sakit.
- Pereda Demam Tinggi. Dibandingkan dengan pengobatan konvensional, mengatasi demam tinggi dengan cabe merupakan solusi alternatif yang mudah, murah dan cepat. Tapi yang dugunakan bukan buah cabenya tapi daunnya. Caranya, pertama ambil segenggam daun cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak selada dan campurkan kedua bahan ini sampai rata. Setelah itu tempelkan ramuan pada ubun-ubun atau dibalurkan pada seluruh badan. Selimuti badan penderita dengan selimut yang tebal. Tak berapa lama, badan akan mengeluarkan keringat, sehingga panas badan akan menurun dengan cepat.
- Meredakan pilek dan hidung tersumbat. Karena cabe mengandung zat capsaicin yang dapat mengencerkan lender, sehingga lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinusitis dan juga batuk berdahak.
- Mencegah Stroke. Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis).
- Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi. Pernah dengar kan nasihat kalau pusing, makan yang pedas-pedas? Nasihat itu ada benarnya karena rasa pedas yang ditimbulkan capsaicin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyak rasa sakit dari pusat sistem saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Selain itu cabe berkhasiat juga untuk meredakan migrain.
- Meningkatkan nafsu makan. Karena capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu makan menjadi bertambah.
·
Tanaman cabai merah (Capsicum
annuum L.) termasuk dalam Kingdom Plantae,
Divisi Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida, Ordo
Solanales , Famili Solanaceae, dan Genus Capsicum (Tabin, 2010). Ditinjau dari
hubungan kekerabatannnya, cabai merah termasuk keluarga terung-terungan
(Solanaceae).
·
Tanaman cabai merah termasuk
tanaman berbentuk perdu, berdiri tegak dan bertajuk lebar. Tanaman ini juga
mempunyai banyak cabang dan setiap cabang akan muncul bunga yang pada akhirnya
berkembang menjadi buah. Disebut cabai merah karena buahnya besar berwarna
merah.
·
Batang cabai tumbuh tegak
berwarna hijau tua dan berkayu. Pada ketinggian batang tertentu akan membentuk
percabangan seperti huruf “Y”. Batangnya berbentuk silindris, berukuran
diameter kecil dengan tajuk daun lebar dan buah cabai yang lebat (Samadi,
1997).
·
Daun cabai berbentuk lonjong
yang berukuran panjang 8-12 cm, lebar 3-5 cm dan di bagian pangkal dan ujung
daun meruncing. Pada permukaan daun bagian atas berwarna hijaun tua, sedang
dibagian bawah berwarna hijau muda. Panjang tangkai daunnnya berkisar 2-4
cm yang melekat pada percabangan, sedangkan tulang daunnnya berbentuk menyirip
(Samadi, 1997).
·
Akar tanaman cabai tumbuh
menyebar dalam tanah terutama akar cabang dan akar rambut. Bagian ujung akarnya
hanya mampu menembus tanah sampai kedalaman 25-30 cm. Oleh karena itu
penggemburan tanah harus dilakukan sampai kedalaman tersebut agar perkembangan
akar lebih sempurna (Samadi, 1997).
·
Bunga cabai termasuk
berkelamin dua, karena pada satu bunga terdapat kepala sari dan kepala putik.
Bunga cabai tersusun dari tangkai bunga yang berukuran panjang berkisar 1-2 cm,
kelopak bunga, mahkota bunga dan alat kelamin yang meliputi kepala sari dan
kepala putik. Mahkota bunganya berwarna putih dan akan mengalami rontok bila
buah mulai terbentuk. Jumlah mahkota bunga bervariasi antara 5-6 kelopak bunga.
Kepala putik berwarna kuning kehijauan dan tangkai kepala putiknya berwarna
putih, panjangnya berkisar 0,5 cm. Sedangkan kepala sari yang telah masak
berwarna biru sampai ungu. Tangkai sarinya berwarna putih, panjangnya 0,5 cm.
Letak bunganya berada pada posisi menggantung, berukuran panjang antara 1-1,5
cm, lebarnya berkisar 0,5 cm dan warna bunga tampak menarik (Samadi, 1997).
·
Buah cabai merah biasanya
muncul dari percabangan atau ketiak daun dengan posisi buah menggantug. Berat
cabai merah sangat bervariasi, yakni berkisar 5-25 gram. Buah cabai yang masih
muda berwarna hijau, berangsur-angsur berubah menjadi merah menyala setelah
buahnya tua (Samadi, 1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar